Tuesday, January 25, 2011

1 Move Out


Setelah berpikir panjang, sepertinya post 'Homestay 2011' kemarin adalah post terakhir saya di blog ini. Saya mulai berpikir ke depan untuk memiliki blog yang lebih personal, dan akan meninggalkan blog ini.

Untuk rekan-rekan yang ingin terus mengikuti, klik saja blog baru saya.
Alief - The Journal

See you soon, guys ! :)

Monday, January 24, 2011

0 ...Homestay 2011

Hari ketiga

Hari itu adalah hari terakhir kami berada di sana. Seperti halnya kemarin, saya bangun lebih awal dari yang lain dan juga membangunkan yang lain setelah seseorang membangunkan kami. Satu hal yang tidak bisa lepas dari kami adalah hape. Ya, tidak peduli apakah itu saat bangun tidur, kami selalu bersama hape kami masing-masing dan sibuk dengannya. Itu pula yang terjadi pada saya pagi ini (lagi).

Setelah salat subuh berjamaah, kami pulang dan sarapan. Lalu, berangkat tea walk bersama dengan yang lain.

Selesai itu, kami pulang dan saya yang kedua sampai di rumah setelah sohai. Lalu, satu persatu mereka semua berdatangan dan kami semua mandi, beres-beres persiapan untuk pulang, dan makan. Dan datanglah pembimbing kami, Pak Didin, untuk pamitan bersama kami kepada si bapak. Sungguh, itu adalah hal terberat yang saya lakukan setelah beberapa hari di sana. Memang, pada awalnya saya berpikir hal yang negatif, tapi pada akhirnya, semuanya meninggalkan kesan yang baik dan kenangan yang tak terlupakan.
Foto terakhir kali bersama Pak Anyep (si bapak)

Lalu, kami menuju masjid untuk berpamitan dengan warga desa setempat sekaligus penutupan.
Dan kami pulang ke Bekasi, dan saya lagi-lagi ditemani dengan hal yang sama ketika saya pergi.

0 ...Homestay 2011...

Hari kedua

Hari itu, Sabtu tanggal 22 Januari 2011. Kegiatan hari itu diawali dengan suara lantunan tilawah indah yang serasa seperti saya mendengarkannya lewat headset. Lantunan indah itu seolah-olah membangunkan saya dari malam yang dingin untuk segera sadar dan menuju ke masjid. Lalu, sampailah Pak Mirza, guru kami, ke depan rumah kami dan mengetuk pintu sambil menyahut ke dalam untuk membangunkan kami. Namun, saya lah yang mungkin bangun pertama kali. Saya langsung duduk di sofa, mengambil kaca mata, dan hape. Lalu saya lihat di hape ada beberapa sms baru -sebenarnya itu adalah sms lanjutan dari malam sebelumnya- dan saya buka lalu saya balas sms itu dan berharap bisa terkirim dan tidak pending.

Lalu, saya bangunkan kelompok kami untuk bersegera ke masjid, namun mereka beralasan kedinginan dan ingin di rumah, dan saya berkata, 'di masjid lebih hangat daripada di sini. ayo bangun!'. Dan dengan ogah-ogahan mereka semua bangun dan kami berangkat bersama-sama ke masjid.

Setelah shalat subuh berjamaah di masjid, ada sedikit pengumuman dari panitia dan kami langsung ke rumah. Di hari sebelumnya, kami telah menyepakati bahwa 3 orang di antara kami akan mengajar di smp setempat dan 3 orang lainnya akan membantu si bapak memetik di kebon teh, dan saya termasuk orang yang membantu si bapak bersama ahimsa dan wafi, sementara sohai, ade, dan zuhdi mengajar di smp setempat.

Kami bersiap-siap untuk melakukan aktivitas kami masing-masing. Sarapan pagi-pagi, dan berangkat pukul setengah 7.

Setelah sarapan, saya, himsa dan wafi, mengikuti bapak menuju kebon teh. Perjalanan itu diwarnai dengan naik-turun bukit dan dengan jalan setapak yang tidak menyenangkan kaki. Sekitar 1 jam kemudian, kami sampai di tempat si bapak memetik. Perjalanan itu kira-kira 4km, cukup melelahkan memang, tapi itulah yang harus kami dan si bapak lakukan.

Perjalanan menuju lokasi pemetikan

Setelah membantu si bapak memetik, kami memutuskan untuk pulang duluan. Dan setiba kami di rumah, kami istirahat.

Sekitar 1 jam kemudian, anggota kelompok yang mengajar pun pulang dan kami bertukar pengalaman saat itu.

Lalu, kami menyiapkan makan siang, dan makan siang bersama setelah salat zuhur berjamaah.

Dari siang sampai ashar saya lalui dengan mengisi acara yang telah disusun panitia. Lalu setelah asar, saya, ahimsa dan zuhdi memutuskan untuk mandi sementara yang lain main sepak bola di lapangan.

Lalu, maghrib pun datang setelah kami selesai menyantap makan malam. Kami pun langsung menuju masjid. Namun, hari itu tidak disertai dengan salat isya berjamaah pada waktunya, dikarenakan adanya pengajian. Kita mengisi waktu antara maghrib dan isya dengan cerita-cerita dan pengalaman horror.

Dan salat isya pun kami lakukan setelah pengajian selesai. Dan tepat setelahnya, adalah ketika kita habiskan waktu di masjid, bukan untuk mengaji ataupun berdzikir, melainkan mendengarkan ceramahan dan sedikit pengalaman teman lain yang cukup menghabiskan waktu.

Setelah itu berlalu, kami pulang dan bersiap tidur. Malam itu berbeda dengan malam sebelumnya dimana kami melanjutkan cerita horror kami, namun ada hal aneh, yaitu ada anjing yang menggonggong di depan rumah seolah-olah melindungi rumah dari makhluk halus. Dan lagi-lagi, ade lah yang pertama tidur.

1 Homestay 2011...

Hari pertama

Hari itu, Jumat tanggal 21 Januari 2011. Dimulai saat kami semua berangkat ke tempat tujuan kami, Pangalengan, untuk melakukan kegiatan sekolah tahunan yaitu Homestay.

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang menarik menurutku. Hanya perjalanan panjang ditemani dengan teman sebangku, Dream Theater, Bullet For My Valentine, dll., dan 'si ganteng' Sennheiser MX 370 beserta Nokia 5800 yang telah berumur satu tahun.

Suasana perjalanan di bus menuju Pangalengan

Sesampai kami di sana, kami langsung melaksanakan shalat jumat, lalu menuju rumah orang tua angkat kami masing-masing. Lalu saya dan kelompok -Ahimsa, Sohai, Zuhdi, Wafi, dan Ade- langsung menuju rumah kami, beramah tamah sejenak, istirahat, lalu melancong. Namun, hal pertama yang saya pikirkan setelah melihat kondisi rumah adalah: Bagaimana saya bisa mandi?. Sementara yang lain melancong, saya dan himsa mencari mck atau tumpangan sekadar untuk mandi. Sambil mencari, himsa terus-menerus mengeluh tentang homestay tahun ini dan saya pun berpikiran 'This is the worst homestay!'. Pada akhirnya kami dapatkan tempat mck dan ahimsa pun berhenti mengeluh setelah mendapatkan bakwan buatan bapak angkat kami yang dibantu oleh anggota kelompok kami sendiri.

Setelah makan bakwan bersama, kami mandi satu persatu di tempat tumpangan kami, yaitu di rumah orang tua angkat kelompok 2, lalu shalat asar, beristirahat di rumah dan makan malam.

Lalu, kami melaksanakan shalat maghrib dan isya berjamaah di masjid, dan ada sedikit evaluasi yang cukup menghabiskan waktu tidur kami.

Pada malam hari, kami bersenda gurau di ruang tamu dan ada kejadian menarik terjadi malam itu. Pada saat itu, sohai menantang zuhdi bermain snake xenzia di hape ade. Sohai memasang taruhan, yaitu 'siapa yang kalah, dialah yang besok mencuci seluruh peralatan makan', dan zuhdi pun menerima tantangan itu. Pertandingan pun terjadi.

Orang pertama yang bermain yaitu zuhdi. Saat itu dia sangat percaya diri, dan skor 1000 pun telah dia lewati. namun, pada saat melampaui skor 1200, sms pun datang ke hape ade yang saat itu sedang dipakai zuhdi. Zuhdi pun panik dan akhirnya berhenti di skor 1225. Setelah itu, sohai bermain dan dengan mudahnya mengalahkan zuhdi. Kami sekelompok tertawa terbahak-bahak karena keadaan yang tidak menguntungkan zuhdi itu. Pada akhirnya, zuhdi lah yang akan mencuci peralatan makan seharian penuh di keesokan harinya.

Lalu, kami mulai bersiap-siap untuk tidur. Saya dan wafi tidur di sofa, dan yang lain tidur di bawah sambil menonton tv. Sementara yang lain bercanda sambil menonton, saya hanya mendengar musik sambil tiduran berusaha untuk tidur. Malam itu, ade lah yang pertama tidur.

Wednesday, January 5, 2011

0 A Tribute to Dream Theater

Vitamin String Quartet


thanks to bro yusron from IDWS udah share

Tracks:

1. Overture 1928
2. Pull Me Under
3. Lifting Shadows Off A Dream
4. As I Am
5. Ytse Jam
6. Dance Of Eternity, The
7. Hell's Kitchen
8. Peruvian Skies

DOWNLOAD HERE